SEJARAH INDONESIA-ASAL-USUL DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA- P 6

ASAL-USUL DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Menurut dari Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia merupakan ras yang memiliki kulit gelap dan memiliki postur tubuh yang kecil. Mereka pada awal mulanya itu tinggal di Asia bagian tenggara.


Di Saat zaman es mencair dan air laut yang mulai naik hingga terbentuklah yang namanya Laut Cina Selatan dan Laut Jawa, yang mana mampu memisahkan pegunungan vulkanik Kepulauan Indonesia dari daratan utama.

Beberapa penduduk asli Kepulauan Indonesia pada akhirnya tersisa dan menetap di daerah pedalaman, sementara itu untuk daerah pantai itu sendiri dihuni oleh para penduduk pendatang. Penduduk asli itu disebut dengan suku bangsa Vedda oleh Sarasin.

Sementara itu, ras yang masuk ke dalam kelompok ini ialah suku bangsa Hieng yang ada di Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di cina, serta Senoi yang ada di Semenanjung Malaya.

Masih ada juga beberapa suku bangsa lain seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang mana mereka tinggal di Sumatera dan Toala yang ada di Sulawesi, merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia. Mereka sendiri bahkan memiliki hubungan yang sangat erat dengan nenek moyang Melanesia masa kini dan orang Vedda yang saat ini masih ada di Afrika, Asia Selatan dan ada di Oceania.

Vedda inilah yang menjadi manusia pertama yang datang ke pulau-pulau yang mana pulau itu sudah berpenghuni. Mereka membawa budaya perkakas batu ke tempat barunya. Kedua ras tersebut, Melanesia dan Vedda, hidup berdampingan dalam budaya mesolitik.

Banyak pendapat yang bermunculan terkait dengan dari mana sejatinya asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Para ahli sejarah saling mengeluarkan argumenya disertai dalih pembenaran dari dugaannya masing-masing. Kendati begitu banyak pendapat tersebut, ada satu pendapat yang nampaknya memiliki bukit dan dasar pemikiran paling kuat. Dan pendapat tersebut berasa dari seorang sejarahwan asal Belanda, yaitu Von Heine Geldern. 

Migrasi Besar-besaran ke Austronesia

Berdasarkan penelitiannya Von Heine Geldern berargumen jika asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Diterangkan olehnya bahwa semenjak tahun 2.000 SM sampai dengan tahun 500 SM (dari zaman batu Neolithikum hingga zaman Perunggu) telah terjadi migrasi penduduk purba dari wilayah Yunan (China Selatan) ke daerah-daerah di Asia bagian Selatan termasuk daerah kepulauan Indonesia. Perpindahan ini terjadi secara besar-besaran diperkirakan karena adanya suatu bencana alam hebat atau adanya perang antar suku bangsa. 

Daerah kepulauan di Asia bagian selatan ini oleh Geldern dinamai dengan sebutan Austronesia yang berarti pulau selatan (Austro = Selatan, Nesos = Pulau). Austronesia sendiri mencakup wilayah yang amat luas, meliputi pulau-pulau di Malagasi atau Madagaskar (sebelah Selatan) hingga Pulau Paskah(sebelah Timur), dan dari Taiwan (sebelah Utara) hingga Selandia Baru (sebelah Selatan).

Pendapat Von Heine Geldern ini dilatarbelakangi oleh penemuan banyak peralatan manusia purba masa lampau yang berupa batu beliung berbentuk persegi di seluruh wilayah Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Peralatan manusia purba ini sama persis dengan peralatan manusia purba di wilayah Asia lainnya seperti Myanmar, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja terutama di sekitar wilayah Yunan.

Pendapat Von Heine Geldern juga didukung oleh hasil penelitian Dr. H. Kern di tahun 1899 yang membahas seputar 113 bahasa daerah di Indonesia. Dari penelitian itu Dr. H. Kern menyimpulkan bahwa  ke semua bahasa daerah tersebut awalnya bersumber pada satu rumpun bahasa, rumpun bahasa yang dinamai bahasa Austronesia.

Migrasi manusia purba dari daratan Yunan menurut Geldern bukan hanya terjadi satu kali. Ia menyebut gelombang migrasi terjadi juga di tahun 400 – 300 SM (zaman Perunggu). Orang-orang purba yang bermigrasi tersebut membawa bentuk-bentuk kebudayaan Perunggu seperti kapak sepatu dan nekara yang berasal dari dataran Dong SoN

Pembagian Bangsa Melayu Indonesia

Sebutan Melayu Indonesia bagi orang-orang Austronesia secara umum berlaku untuk semua dari mereka yang menetap di wilayah Nusantara. Akan tetapi, berdasarkan waktu kedatangan, serta daerah yang pertama kali ditempati Bangsa Melayu Indonesia ini dapat dibedakan menjadi 3 sub bangsa yang antara lain bangsa proto melayu, bangsa deutro melayu. Berikut penjelasan dari masing-masing sub bangsa tersebut:

1. Proto Melayu

Proto Melayu ini diyakini sebagai nenek moyang orang-orang Melayu Polinesia yang mana mereka tersebar dari Madagaskar hingga pulau-pulau yang berada di paling timur pada kawasan Pasifik. Diperkirakan, orang-orang Proto Melayu ini datang dari Cina bagian selatan.

Ciri-ciri Proto Melayu :
  • Rambut yang lurus
  • Kulit berwarna kuning kecokelat-cokelatan
  • Memiliki mata yang sipit

Dari Cina bagian selatan (Yunan) mereka lantas melakukan migrasi ke Indocina dan Siam, yang selanjutnya sampailah ke Kepulauan Indonesia. Mula-mula, mereka menempati pantai di Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat. Ras Proto Melayu ini mampu membawa peradaban batu di Kepulauan Indonesia.

Saat datang imigran baru, yakni Deutero Melayu (Ras Melayu Muda), mereka berpindah masuk ke pedalaman dan selanjutnya mencari tempat yang baru ke hutan-hutan sebagai tempat hunian mereka.


Selanjutnya, ras Proto Melayu ini kemudian mendesak keberadaan dari penduduk asli. Kehidupan yang terjadi di dalam hutan ini menjadikan mereka terisolasi dari dunia luar, sehingga mampu memudarkan peradaban mereka.

Pada akhirnya, penduduk asli dan ras Proto Melayu itu selanjutnya melebur dan mereka itu selanjutnya menjadi suku bangsa Batak, Dayak, Toraja, Alas dan Gayo.

Kehidupan mereka yang terisolasi inilah yang menyebabkan ras Proto Melayu sedikit memperoleh pengaruh dari adanya kebudayaan Hindu ataupun Islam di kemudian hari. Masyarakat Proto Melayu ini kelak memperoleh pengaruh Kristen semenjak mereka mulai mengenal para penginjil yang masuk ke wilayah mereka guna memperkenalkan agama Kristen serta peradaban baru di dalam kehidupan mereka.

Persebaran suku bangsa Dayak hingga ke Filipina Selatan, Serawak dan Malaka yang menunjukkan rute perpindahan mereka dari Kepulauan Indonesia.

Sementara itu, suku bangsa Batak yang mengambil rute ke barat dengan menyusuri pantai-pantai Burma dan Malaka Barat. Beberapa adanya kesamaan bahasa yang digunakan oleh suku bangsa Karen yang ada di Burma, begitu banyak mengandung kemiripan dengan bahasa Batak itu sendiri.


2. Deutro Melayu

Deutero Melayu merupakan ras yang datang atau berasal dari Indocina dari bagian utara. Mereka sendiri membawa kebudayaan baru yang berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia atau Kebudayaan Dongson. Seringkali, mereka juga disebut dengan orang-orang Dongson.

Mereka sering disebut juga dengan orang-orang Dongson. Peradaban yang mereka miliki jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ras Proto Melayu. Mereka mampu membuat berbagai macam perkakas dari perunggu. Peradaban mereka juga ditandai dengan adanya keahlian untuk mengerjakan logam dengan sempurna.

Ciri-ciri Deutero Melayu :
  • Berkulit sawo matang agak kuning
  • Tubuh yang tak terlalu tinggi
  • Memiliki rambut yang lurus

Perpindahan yang mereka lakukan ke Kepulauan Indonesia ini bisa dilihat dari rute persebaran alat-alat yang mereka tinggalkan di beberapa kepulauan yang ada di Indonesia, yakni dengan berupa kapak persegi panjang. Peradaban ini bisa dengan mudah dijumpai di Malaka, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara Timur, bahkan di Filipina sekalipun.

Dalam masalah pengolahan tanah, mereka juga memiliki kemampuan yang cukup baik dalam membuat irigasi di tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka ciptakan, dengan cara membabat hutan terlebih dahulu.

Bahkan, ras Deutro Melayu ini juga memiliki peradaban pelayaran yang jauh lebih maju dari para pendahulunya karena memang petualangan yang mereka lakoni sebagai seorang pelaut dengan dibantu oleh penguasaan yang mereka miliki terhadap ilmu perbintangan yang sudah dipelajari dan ditanamkan.

Tidak hanya itu saja, perpindahan ras Deutero Melayu ini juga menggunakan jalur pelayaran laut. Sebagian dari ras Deutero Melayu ada yang mencapai hingga Kepulauan Jepang, bahkan kelak ada juga yang hingga mencapai Madagaskar.

Kedatangan dari ras Deutero Melayu yang ada di Kepulauan Indonesia ini kian lama kian bertambah banyak. Mereka selanjutnya berpindah untuk mencari tempat baru ke hutan-hutan sebagai salah satu tempat tinggal atau tempat hunian yang baru.

Pada akhirnya, Proto Melayu dengan Deutero Melayu saling membaur satu sama lain dan selanjutnya menjadi penduduk di Kepulauan Indonesia. Sementara itu, di masa yang akan datang, mereka berdua bahkan sangat sulit untuk bisa dibedakan.

Proto Melayu itu sendiri meliputi penduduk yang ada di Gayo dan Alas di Sumatera bagian utara, serta Toraja yang ada di Sulawesi. Sementara itu, untuk semua penduduk di Kepulauan Indonesia, terkecuali penduduk Papua yang tinggal di sekitar pulau-pulau Papua merupakan ras Deutero Melayu.









13 Responses to "SEJARAH INDONESIA-ASAL-USUL DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA- P 6"

  1. Assalamualaikum saya : ermi devita saya sudah membaca dan memahami materi yang ibuk bapak berikan terimakasih ...

    BalasHapus
  2. Asalammualaikum saya husniatun hasanah susah membaca materi yg ibuk beri,terimakasih.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum saya :iza fadila sya sudah membaca materi yg ibuk berikan. Makasih. 😊

    BalasHapus
  4. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh dengan saya maudatul Izza saya sudah membaca dan memahami materi yang sudah ibuk berikan

    BalasHapus
  5. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh dengan nelda Fitria saya sudah membaca dan memahami materi yang sudah ibuk berikan

    BalasHapus
  6. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh saya khairun nisa saya sudah membaca dan memahami materi yg ibuk berikan,,,terima kasih🙏

    BalasHapus
  7. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh saya sudah siap buk pak

    BalasHapus
  8. Assalamualaikum saya soniati saya sudah membaca materi yang ibuk berikan

    BalasHapus
  9. Assalamulaikum saya dengan Ainul hadiya sudah membaca meteri yang ibuk bapak berikan terima kasih

    BalasHapus
  10. Assalamualaikum saya dengan Atika zahra telah memahami isi bacaan yang ibuk berikan 🙏

    BalasHapus
  11. Assalamualaikum saya isma warni tlah memahami materi yg ibuk berikan

    BalasHapus
  12. Saya sudah memahami materinya tersebut

    BalasHapus
  13. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Saya dengan Nuzulliana Sudah siap membaca materi yang telah ibuk berikan.

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel